Skip to main content

48 HUKUM KEKUASAAN BAB 1 ( “ Jangan pernah terlihat lebih baik dari atasan “ )


48 HUKUM KEKUASAAN

BAB 1

“ Jangan pernah terlihat lebih baik dari atasan “

  Senantiasalah buat atasan kita merasa superior, walaupun kita ingin menyenangkan hati mereka atau membuat mereka merasa terkesan.  Jangan terlalu berlebihan menunjukkan bakat – bakat kita. Jika tidak kita hanya memancing reaksi sebaliknya-memancing perasaan takut dan perasaan tidak aman bagi mereka. Buatlah atasan kita tampak lebih brilian dari sesungguhnya, maka kita akan memperoleh kekuasaan terbesar.

Semua orang mempunyai perasaan tidak aman. Ketika ada yang muncul di dunia dan menunjukkan bakatnya, dengan sendirinya kita memancing perasaan benci, iri hati dan perwujudan lain perasaan aman. Hal ini sudah lumrah. Kita tidak bisa hidup dengan mencemaskan atasan kita. Kita harus melakukan pendekatan luar biasa dengan atasan. Jika menyangkut keuasaan, tampak lebih baik dari atasan mungkin merupakan kesalahan terburuk dari segalanya. Orang – orang yang memperoleh kedudukan tinggi bagaikan raja dan ratu. Mereka ingin aman dalam posisi mereka dan superior dibandingkan orang – orang di sekeliling mereka dalam segi kecerdasan, kelihaian, dan pesona. Ini adalah persepsi yang salah yang akan mematikan namun biasanya kita beranggapan memamerkan bakat dan talenta, maka akan mendapatkan perhatian dari atasan kita. Mungkin dia akan berpura – pura tertarik, tetapi dia akan menggantikan dengan seorang lebih BODOH, lebih TIDAK MENARIK, dan seseorang lebih tidak mengancam. Dia tidak akan mengakui perasaannya yang sesungguhnya tapi dia akan menemukan alasan untuk menyingkirkan kita.

            Hukum ini akan melibatkan dua peraturan yang harus kita sadari. Pertama – tama, kita bisa tanpa sengaja tampak lebih baik dari atasan kita. Kedua, jangan pernah berpikir bahwa karena atasan kita menyayangi kita. Kita bisa berbuat sesuka hati. Banyak orang – orang kesayangan yang menjadi tidak disukai karena meremehkan status mereka, karena berani tampak lebih baik dari atasan mereka.

Jikalau kita sudah terlanjur terlihat lebih baik dari atasan kita, maka yang harus dilakukan adalah pertama – tama, kita harus menyanjung dan memuji atasan kita. Menyanjung terang – terangan bersifat efektif tapi ada batasan yang harus dijaga. Jika menyanjung terlalu terang -terangan maka orang lain akan berfikir negatif. Menyanjung secara sembunyi – sembunyi jauh lebih efektif, buatlah dia tampak lebih pintar dari pada kita, bersifat naif, berilah kesan bahwa kita membutuhkannya.  Buatlah kesalahan kecil yang tidak merugikan kita  tetapi akan memberi peluang untuk mendapatkan bantuan dari atasan.

Jika gagasan kita lebih baik daripada atasan kita, buatlah seolah – olah gagasan itu dari atasan kita di depan publik.

Jika kita lebih cerdas dari atasan kita, kita boleh memainkan peran pelawak istana, tetapi jangan buat dia tampak dingin dan masam jika dibandingkan dengan kita. Buatlah atasan kita seperti matahari yang dikelilingi segalanya.

Menyembunyikan kelebihan kita bukanlah kelemahan jika pada akhirnya kita mendapatkan kekuasaan dan posisi stategis. Ibarat bintang dan matahari, bintang dan matahari sama – sama terang, tetapi bintang tak pernah memancarkan cahayanya di dekat matahari.

PEMBALIKAN HUKUM

Kita tidak bisa merasa cemas kalau kita membuat gusar setiap orang yang kita temui, tetapi kita harus bersifat kejam secara selektif. Jika atasan bagaikan sebuah bintang jatuh, kita tidak perlu takut terlihat lebih baikj darinya. Jangan kasiahani atasan kita, juga jangan segan – segan , mendaki puncak kekuasaan tertinggi dengan kejam. Taksirlah kekuatannya. Jika dia lemah, percepat kejatuhannya secara diam – diam, kalahkan pesonanya, akali dia,. Jika dia mau jatuh, tunggu waktunya. 
( NEWSHMI )





 -

Comments

News HMI

ADA 6 ALASAN KENAPA HARUS MASUK HMI SAAT KULIAH

Apa sih tujuan utamamu kamu kuliah ? apalagi kalau bukan menuntut ilmu sebaik – baiknya, mendapatkan IPK tinggi, kemudian lulus tepat waktu dan menjadi sarjana. Itu merupakan alasan utama kita kenapa kita kuliah di perguruan tinggi.   Selama kuliah sangat rugi kalau kita tidak mengeksplor dan mengembangkan potensi dan bakat yang terpendam dalam diri kita. Kapan lagi kita bisa mengaktualisasikan dan mengembangkan bakat dan kemampuan kita dengan sebebas - bebasnya kalau bukan dimasa – masa kuliah ? karena itulah sebelum meninggalkan kampus tercinta, penting bagi kita untuk berproses di organisasi. Ada banyak organisasi mahasiswa di seluruh kampus Indonesia baik internal dan eksternal. Di sini penulis merekomendasikan organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yaitu Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI. Ada 6 alasan kenapa kamu harus masuk HMI : 1.     Di HMI kamu akan mempunyai banyak kesempatan untuk bertemu dengan orang – orang Hebat.   ...

Solusi R. Saddam Al-Jihad dan Arya Kharisma Hardy demi kebaikan organisasi

Masalah kebahagiaan dan masalah ketakutan adalah masih misterius bagi kader HMI saat ini. Sebab kebanyakan tujuan kita ber-HMI adalah mencapai suatu kebahagiaan dan mnghindari kesengsaraan. Kebanyakan motivasi kader HMI adalah mencari kesenangan dunia ( Marxisme ) menjanjikan kebahagiaan bagi calon kader HMI. Jadi, jangan heran ketika mereka   sudah di lingkungan HMI, mereka akan menagih janji – janji itu. Ini merupakan kesalahan dalam berpikir (Fallacy of Though). Gambaran tentang wujud kebahagiaan atau kesengsaraan itu sangat absurd. Seharusnya yang menjadi motivasi kita ber-HMI adalah ideologi perjuangan, keislaman dan kebangsaan. Hakikat kebahagiaan yang di janjikan adalah kesengsaraan yang di sembunyikan, sewaktu – waktu kesengsaraan itu akan muncul kepermukaan.             Dalam agama-agama disebutkan tentang wujud kebahagiaan dan kesengsaraan itu dinyatakan dalam konsep-konsep tentang kehidupan di surga dan ner...

Sejarah berdirinya KOHATI

KOHATI merupakan salah satu badan khusus HMI, yang secara struktural pengurus KOHATI ex officio pimpinan HMI dengan diwakili oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Ketua Bidang. KOHATI bersifat Semi-Otonom. Dalam operasionalisasi mekanisme organisasi, sifat semi-otonom ini mengandung arti bahwa KOHATI memiliki keleluasaan dan kewenangan dalam beraktivitas dan berkreativitas di dalam (intern) HMI, terutama dalam pembinaan potensi HMI di dalam wacana keperempuanan dalam mengembangkan kualitas kader HMI-Wati, baik dalam pengembangan wawasan maupun keterampilan yang sesuai dengan konstitusi HMI dan KOHATI yaitu AD dan ART HMI maupun Pedoman Dasar KOHATI serta kebijaksanaan umum HMI lainnya. Adapun dalam melakukan kegiatan yang bersifat luar (ekstern) HMI, KOHATI merupakan perpanjangan tangan HMI di semua tingkatan. Dengan kata lain kehadiran KOHATI pada aktivitas eksternal HMI merupakan pembawa misi perjuangan HMI. Oleh karenanya KOHATI harus senantiasa mengadaka...