Skip to main content

Sejarah berdirinya KOHATI




KOHATI merupakan salah satu badan khusus HMI, yang secara struktural pengurus KOHATI ex officio pimpinan HMI dengan diwakili oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Ketua Bidang.

KOHATI bersifat Semi-Otonom. Dalam operasionalisasi mekanisme organisasi, sifat semi-otonom ini mengandung arti bahwa KOHATI memiliki keleluasaan dan kewenangan dalam beraktivitas dan berkreativitas di dalam (intern) HMI, terutama dalam pembinaan potensi HMI di dalam wacana keperempuanan dalam mengembangkan kualitas kader HMI-Wati, baik dalam pengembangan wawasan maupun keterampilan yang sesuai dengan konstitusi HMI dan KOHATI yaitu AD dan ART HMI maupun Pedoman Dasar KOHATI serta kebijaksanaan umum HMI lainnya. Adapun dalam melakukan kegiatan yang bersifat luar (ekstern) HMI, KOHATI merupakan perpanjangan tangan HMI di semua tingkatan. Dengan kata lain kehadiran KOHATI pada aktivitas eksternal HMI merupakan pembawa misi perjuangan HMI. Oleh karenanya KOHATI harus senantiasa mengadakan koordinasi dengan HMI.

Hal itu dapat dilihat pada sosok dan peran aktif dua orang hawa yaitu Maesaroh Hilal dan Siti Zaenah1 yang secara struktural terlibat dalam kepengurusan (Maesaroh Hilal bendahara II). Kemudian menyusullah HMI-Wati lainnya seperti Tejaningsih, Siti Baroroh Bried, dan Tujimah. Mereka adalah inang – inang pengasuh HMI pada awal kelahiran KOHATI.

Potensi HMI-wati di HMI sangat besar. Selama ini kaum wanita dalam HMI hanya sebagai objek dari pengkaderan HMI. Masalah- masalah kewanitaan di HMI semula kurang mendapat porsi pengarapan secara wajar. Kegiatan HMI -wati hanya di tampung dalam bentuk seksi atau departemen keputrian. Akhirnya timbul kesadaran bahwa potensi HMI wati perlu ditingkatkan dari sekedar objek menjadi subjek, Sehingga mereka dapat mengembangkan diri secara khusus untuk merespon perkembangan dan aktivitas KOHATI, 3 bulan menjelang kongres ke 8-HMI 1966, Pengurus besar HMI dengan surat keputusan No. 239 / A/ Sek / 1966, tertanggal 11 Juni 1966 membentuk Corps HMI wati. Untuk sementara Corps ini di bentuk pada tingkat cabang, komisariat dan rayon dengan status semi otonom. 

Pembentukan KOHATI secara nasional di realisir pada Munas I KOHATI dalam kongres ke 8 HMI di Surakarta, 10 - 17 september 1966. (News HMI).


Comments

News HMI

ADA 6 ALASAN KENAPA HARUS MASUK HMI SAAT KULIAH

Apa sih tujuan utamamu kamu kuliah ? apalagi kalau bukan menuntut ilmu sebaik – baiknya, mendapatkan IPK tinggi, kemudian lulus tepat waktu dan menjadi sarjana. Itu merupakan alasan utama kita kenapa kita kuliah di perguruan tinggi.   Selama kuliah sangat rugi kalau kita tidak mengeksplor dan mengembangkan potensi dan bakat yang terpendam dalam diri kita. Kapan lagi kita bisa mengaktualisasikan dan mengembangkan bakat dan kemampuan kita dengan sebebas - bebasnya kalau bukan dimasa – masa kuliah ? karena itulah sebelum meninggalkan kampus tercinta, penting bagi kita untuk berproses di organisasi. Ada banyak organisasi mahasiswa di seluruh kampus Indonesia baik internal dan eksternal. Di sini penulis merekomendasikan organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yaitu Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI. Ada 6 alasan kenapa kamu harus masuk HMI : 1.     Di HMI kamu akan mempunyai banyak kesempatan untuk bertemu dengan orang – orang Hebat.   ...

Solusi R. Saddam Al-Jihad dan Arya Kharisma Hardy demi kebaikan organisasi

Masalah kebahagiaan dan masalah ketakutan adalah masih misterius bagi kader HMI saat ini. Sebab kebanyakan tujuan kita ber-HMI adalah mencapai suatu kebahagiaan dan mnghindari kesengsaraan. Kebanyakan motivasi kader HMI adalah mencari kesenangan dunia ( Marxisme ) menjanjikan kebahagiaan bagi calon kader HMI. Jadi, jangan heran ketika mereka   sudah di lingkungan HMI, mereka akan menagih janji – janji itu. Ini merupakan kesalahan dalam berpikir (Fallacy of Though). Gambaran tentang wujud kebahagiaan atau kesengsaraan itu sangat absurd. Seharusnya yang menjadi motivasi kita ber-HMI adalah ideologi perjuangan, keislaman dan kebangsaan. Hakikat kebahagiaan yang di janjikan adalah kesengsaraan yang di sembunyikan, sewaktu – waktu kesengsaraan itu akan muncul kepermukaan.             Dalam agama-agama disebutkan tentang wujud kebahagiaan dan kesengsaraan itu dinyatakan dalam konsep-konsep tentang kehidupan di surga dan ner...